Suasana doa en sharing firman Tuhan di kantor GFRESH!

16 June 2009

Destiny palsu

Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

(Filipi 3:14)

Apa jadinya kalau Abraham merasa janji Tuhan dalam hidupnya sebagai bapa segala bangsa digenapi waktu dia liat budak di rumahnya yang emang dari segala bangsa?

Apa jadinya kalau Yusuf merasa janji Tuhan buat hidupnya sebagai penguasa digenapi waktu dia jadi penguasa di rumah Potifar?

Apa jadinya kalau Musa merasa janji Tuhan sebagai pemimpin digenapi waktu dia jadi pemimpin (gembala) domba?

Sejarah pasti berubah total kalau aja salah satu dari mereka merasa udah menemukan jalan hidup yang Tuhan taruh buat mereka.

Sering kita merasa kalau kita udah nyampe di akhir perjalanan kita. Sering kita merasa kalau 'This is it. Inilah destiny-ku.' Padahal kita baru setengah jalan. Masih ada sesuatu yang lebih besar lagi di depan kita. Jangan pernah merasa puas dengan apa yang udah kita dapat. Kejar terus, cari terus, karena kita gak akan pernah tau kapan kita udah nyampe garis akhir hidup kita atau belum.

(Denny, redaktur pelaksana)

0 comments:

 
design by suckmylolly.com